November 14, 2012

Pengenalan Bahasa C
Afriduarchan1:18 PM 1 komentar

A.     SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA C
Berasal dari bahasa BCPL (Basic Combined Programming Language) oleh MARTIN RICHARD, Cambridge tahun 1967. KEN THOMPSON membuat bahasa B untuk dipakai pada komputer DEC PDP -7 di bawah sistem operasi UNIX pada Bell laboratory, Murray Hill, New Jersey tahun 1970. Bahasa B merupakan suatu bahasa pemrograman yang tidak memiliki jenis suatu data seperti halnya PL/M. Berdasarkan gambaran bahasa B, DENNIS RITCHIE menulis bahasa C. Nama C diambil berdasarkan urutan sesudah B dari bahasa BCPL. Tujuan bahasa C pada mulanya untuk membentuk suatu sistem operasi yang akan digunakan pada mesin komputer DEC PDP-11 yang baru. Pada tahun 1975, sistem operasi UNIX versi 6 dan bahasa C mulai diberikan kepa da Universitas maupun Akademi. Dan pada tahun 1979, sistem operasi UNIX versi 7 dikeluarkan dengan bahasa C. Sistem operasi ini (versi 7) seluruhnya ditulis dalam bahasa C.
Pada 1978 Dennis Ritchie dan Brian Kernighan kemudian mempublikasikan buku The C Programming Language yang semakin memperluas pemakaiannya dan dijadikan standar oleh ANSI (American National Standard Institute) pada tahun 1989. C kemudian dikembangkan lagi oleh Bjarne Stroustrup menjadi C++ (1986). C dan/atau C++ banyak digunakan (sehingga menjadi ‘standar’) sebagai bahasa pemrograman untuk membuat sistem operasi.

B.     PROSES PENERJEMAHAN BAHASA C
Untuk dapat dimengerti oleh komputer, bahasa C yang ditulis harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bentuk yang dikenal oleh bahasa mesin. Ada dua jenis translator atau penerjemah yang digunakan dalam bahasa C, yaitu interpreter dan compiler . Interpreter merupakan suatu translator yang menerjemahkan bahasa C ke dalam bahasa yang dikenal mesin satu persatu, dan hasil terjemahan langsung dikerjakan. Sedangkan pada compiler, diterjemahkan secara keseluruhan dan hasil terjemahan tersebut disimpan dalam bentuk kode mesin (object code), dan kode eksekusi (execute code). Object code dari compiler baru dapat dilaksanakan setelah object code tersebut diubah menjadi execute code oleh linker. Secara lengkap prosesnya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1. Proses penerjemahan bahasa C


C.     STRUKTUR PROGRAM C
Untuk dapat memahami bagaimana suatu program ditulis, maka struktur dari program harus dimengerti terlebih dahulu. Tiap bahasa komputer mempunyai struktur program yang berbeda. Jika struktur dari program tidak diketahui, maka akan sulit bagi pemula untuk memulai menulis suatu program dengan bahasa yang bersangkutan. Struktur dari program C terdiri dari koleksi satu / lebih fungsi-fungsi.
Fungsi pertama yang harus ada di program C sudah ditentukan namanya, yaitu bernama main() . Suatu fungsi di dalam program C dibuka dengan kurung kurawal buka “{” dan ditutup dengan kurung kurawal tutup “}”. Di antara kurung kurawal dapat dituliskan statemen-statemen program C dan pada setiap statemen diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Berikut adalah struktur dari program C:

Gambar 4.2. Struktur Umum bahasa C


Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman terstruktur, karena strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagian (subroutine). Fungsi-fungsi selain fungsi utama merupakan program-program bagian. Fungsi-fungsi ini dapat ditulis setelah fungsi utama atau diletakkan pada file pustaka dan akan dipakai di suatu program, maka nama judulnya (header file) harus dilibatkan di dalam program yang menggunakan preprocessor directive #include .
Header file merupakan file yang berisi dengan prototype (judul, nama, sintak) dari sekumpulan fungsi-fungsi pustaka tertentu. Jadi file ini hanya berisi dengan prototipe dari fungsi-fungsi pustaka, sedangkan fungsi-fungsi pustakanya sendiri disimpan dalam file pustaka (library file dengan nama extension file –nya adalah .LIB). Misalnya prototipe dari fungsi-fungsi pustaka printf() dan scanf() terdapat di file stdio.h, sehingga jika fungsi-fungsi ini digunakan di program, maka nama file judulnya harus dilibatkan dengan menggunakan preposcessor #include.
File judul stdio.h berisi prototype fungsi-fungsi pustaka untuk operasi input dan output standar. Ada dua cara melibatkan file judul disuatu program C, yaitu :
#include<stdio.h>
atau
#include “stdio.h”
File judul selain berisi dengan prototype dari fungsi-fungsi pustaka, juga umumnya berisi dengan konstanta-konstanta terdefinisi dan makro-makro. Misalnya nama konstanta terdefinisi M_PI telah didefinisikan di file judul math.h oleh Turbo-C. Selanjutnya untuk menggunakan nilai phi, nama konstanta M_PI dapat digunakan yang telah berisi dengan nilai konstanta
3.14159265358979323846.

Sumber : ilab.gunadarma.ac.id
About The Author Afriduarchan Network Engineer, College Student of Informatics engineering
Facebook and Twitter

1 comment:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai 'Bahasa C', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5725/1/33109944-Raden-Farid-Nugraha.pdf

    trimakasih
    semoga bermanfaat

    ReplyDelete